Minggu, 09 Maret 2014

kesehatan

Fakta dan Mitos Seputar Mandi


-
Kulit menjadi aset penting bagi seorang perempuan. Memelihara kulit secara teratur dapat membuat kecantikan seorang perempuan terpancar. Tanpa disadari, beberapa faktor eksternal dapat mengancam kesehatan kulit sehingga menjadi kering.
Saat Anda berada di kantor, sekitar delapan jam Anda selalu terpapar udara kering berasal dari pendingin ruangan (AC). Belum lagi, terkena sinar matahari langsung dan polusi udara.
Karena itu, dibutuhkan perawatan yang ekstra pula agar kulit selalu tampak sehat dan lembab. Salah satu merawat kulit yang mudah adalah dengan mandi karena merupakan proses awal untuk membersihkan tubuh. Berikut adalah mitos berikut fakta sebenarnya seputar mandi.

Mitos: Mandi air hangat rutin baik untuk kesehatan
Fakta: Mungkin Anda sering mendengar kalau mandi air hangat lebih baik bagi tubuh dibandingkan menggunakan air dingin. Tapi tahukah Anda kalau mandi Air hangat secara rutin juga memiliki dampak negatif bagi tubuh, salah satunya bisa menyebabkan penguapan air di pori-pori kulit. Apabila dilakukan terus menerus bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Memang, untuk membersihkan wajah dari kotoran, minyak dan make-up, air hangat membantu, namun, jika tak diakhiri mandi air dingin pori-pori kulit akan semakin terbuka lebar yang bisa menjadi jalan masuk timbulnya jerawat. (sumber: dinkes.jogjaprov.go.id).

kesehatan

Keseringan Minum Antibiotik Picu Kenaikan Berat Badan


KOMPAS.com - Sebagian orang Indonesia masih mempercayakan kesembuhan pada antibiotik. Sehingga setiap sakit meski ringan pun orang tetap minum antibiotik. Padahal terlalu sering minum antibiotik bisa berdampak resistensi bakteri, bahkan memicu kegemukan.

Satya Sivaraman dari ReAct, jaringan global dengan konsentrasi aksi resistensi bakteri yang berpusat di Uppsala University Swedia, mengatakan, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan aman bisa memicu kegemukan. Ini berhubungan dengan terganggunya flora normal atau mikroorganisme di dalam tubuh yang berperan dalam pencernaan makanan.

Menurut Satya, terganggunya flora normal akan mengakibatkan percernaan tidak akan berjalan dengan optimal sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan baik. Inilah yang kemudian menyebabkan kegemukan.

"Mekanisme secara rinci belum diketahui secara pasti. Hanya saja menurut sebuah penelitian, anak yang sering mengonsumsi antibiotik rata-rata lebih gemuk daripada yang tidak," ujarnya dalam sebuah diskusi kesehatan bertajuk "Bakteri: Kawan atau Lawan?" di Jakarta, Kamis (6/3/2014).

 

'Yogya Berhenti Nyaman'

Kamis, 26 Desember 2013 15:38 wib
Pameran foto yang menggambarkan kondisi Yogyakarta (Foto: Prabowo/okezone)
Pameran foto yang menggambarkan kondisi Yogyakarta (Foto: Prabowo/okezone)
YOGYAKARTA - Slogan 'Yogya Berhati Nyaman' dipertanyakan Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta. Mereka menilai slogan itu tidak sesuai dengan fakta dan realitas yang ada di Yogyakarta sepanjang tahun 2013 ini.

Tidak terselesainya beragam masalah di kota pelajar itu membuat resah. Keresahan itu membuat FPI Yogyakarta mengelar pameran foto di Bentara Budaya Yogyakarta di Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta mulai hari ini Kamis (26/12/2013) hingga 30 Desember.

Ketua Pameran, Gigih M Hanafi, menjelaskan, foto yang dipamerkan itu mampu sebagai kaca untuk melihat kondisi ril yang ada di Yogyakarta. Masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, seks dan pergaulan bebas, dunia politik, hukum dan kriminilitas, hingga perlindungan cagar budaya terekam dari hasil jepretan yang dipamerkan.

Hendak Disingkirkan Pemda DIY, Warga Suryatmajan Resah


Kamis, 30 Januari 2014 17:52 wib
Gerbang Selatan yang akan dibuka untuk kali pertama (Foto: Prabowo/okezone)
Gerbang Selatan yang akan dibuka untuk kali pertama (Foto: Prabowo/okezone)
YOGYAKARTA - Resah, itulah yang dialami sebagian warga yang memiliki lahan di sisi utara sepanjang Jalan Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.

Pasalnya, toko dan bangunan serta rumah tempat tinggal yang mereka huni selama ini 'harus' ditinggalkan, karena ada rencana Pemda DIY mengalihkan pintu gerbang utama Kepatihan dari sisi barat di Jalan Malioboro ke sisi selatan di Jalan Suryatmajan.

Pemda DIY melalui Kepala Biro Umum Setda DIY Sigit Haryanta mengatakan, sudah melakukan sosialisasi mulai Desember 2013. Hingga akhir bulan Januari 2014 ini, sudah empat kali melakukan sosialisai terhadap warga.

Kamis, 06 Maret 2014

Peneliti temukan pil yang bisa menunda penuaan

 Merdeka.com - Menjadi muda selamanya dan tak beranjak tua adalah salah satu hal yang diimpikan oleh manusia. Karena itu, tak mengherankan jika sejak dulu peneliti selalu mencari cara untuk mencegah penuaan dan memperlama masa muda. Kini peneliti mengklaim bahwa kunci mencegah penuaan dan awet muda tak lama lagi akan mereka temukan.

Peneliti menemukan bahwa mengaktifkan protein bernama sirtuin 1 (SIRT 1) bisa memperpanjang usia tikus dan menunda datangnya penyakit yang berkaitan dengan usia. Mereka kini tengah membuat sebuah pil yang diklaim mampu mencegah penuaan dan membuat orang muda serta sehat lebih lama, seperti dilansir oleh Mirror (27/02).

Protein bernama SIRT 1 dan SIRT 2 diketahui memiliki peran penting dalam proses metabolisme bagi banyak spesies. Protein ini terlibat dalam perbaikan DNA dan regulasi gen, serta bisa mencegah diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Peneliti percaya eksperimen yang mereka lakukan terhadap protein ini bisa berujung pada penemuan yang membuat orang awet muda. Sebelumnya, penelitian yang dipimpin oleh Rafael de Cabo dari US National Institute of Health ini telah dilakukan pada tikus dan berhasil membuat tikus tersebut hidup lebih lama dan lebih sehat.

Peneliti menemukan bahwa memberikan SRT1720 pada tikus bisa memperpanjang rata-rata usianya hingga 8,8 persen. Tikus yang diberi makan molekul tersebut juga lebih langsing dan memiliki fungsi otot yang lebih baik. Penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa SRT1720 bisa melindungi jantung dengan menurunkan tingkat kolesterol dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga juga bisa mencegah diabetes.

Selain itu, protein itu juga bisa mencegah peradangan yang dipercaya menjadi penyebab banyak penyakit yang berkaitan dengan usia. Hasil penelitian ini untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa protein SIRT sintetis bisa memperpanjang usia dan meningkatkan kesehatan tikus. Pil berisi SIRT 1 itu diklaim oleh peneliti sebagai jalan bagi manusia untuk mendapatkan usia muda yang lebih lama dan mencegah penuaan.

Reporter : Kun Sila Ananda | Kamis, 6 Maret 2014 17:14